Tidak Menghambatnya Berkeliling Tiongkok

Berkesempatan berkeliling Tiongkok merupakan
impian banyak orang. Akan tetapi, karena berbagai tantangan dan seleksi yang
harus dilakukan tidak sembarang orang mampu pergi kesana apalagi degan tanpa
biaya. Bagi Riza, seorang mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin ini,
hambatan gerak yang dimilikinya tidak menhambatnya mendapatkan hadiah “Pergi ke
Tiongkok” secara gratis. Kondisi Polio yang dimilikinya tidak menghambatnya berjalan-jalan
mengunjungi banak destinasi wisata yang berada di beberapa daerah yang ada di
Tiongkok. Hadiah Pergi ke Tiongkok
diperoleh Riza dari lomba Pengetahuan Umum Tiongkok. Ia mendapat juara 3 dalam
lomba yang diselenggarakan oleh Konsultan
Jendral Tiongkok tersebut. Gadis kelahiran Jombang, 10 Januari
1995 ini juga mendapatkan handphone dalam lomba tersebut. Pengalaman tersebut
menjadi salah satu pengalaman yang tidak terlupakan bagi Riza. Perjalanan Riza banyak diabadikan di social
media Instagramnya @rizamaylin_lx Selain memenangkan lomba pengetahuan umum
Tiongkok, Riza kerap mengikuti lomba
yang berhubungan dengan jurusan perkuliahannya yaitu Bahasa Mandarin.
Pendidikan Bahasa Mandarin adalah salah satu
jurusan yang sulit di Universitas Negeri Surabaya. Seperti yang kita tahu,
Bahasa Mandarin bagi sebagian orang dikatakan
sulit, karena bahasa mandarin itu berbeda dengan bahasa lainnya. Bahasa
Indonesia yang mengenal alfabet, jika telah menguasai 26 huruf abjad maka
segala jenis kata dapat diucapkan, berbeda dengan huruf mandarin yang tiap kata
demi kata memiliki bentuk, arti, cara baca, dan nada baca yang berbeda. Dan
Riza berhasil masuk pada jurusan tersebut dan menyelesaikan perkuliahan dengan
baik, “Meskipun berat” tambahnya. Riza berhasil menyelesaikan pendidikannya
tepat waktu. Ia mengaku harus bisa melewati tantangan dan menyelesaikan apa
yang telah ia pilih dan ia putuskan.
Kemampuannya berbahasa
Mandarin di atas rata-rata menjadikan Riza seorang translator Bahasa Mandarin
saat ini. Riza membuktikan
bahwa meskipun ia mempunyai hambatan di kakinya dan berkursi roda, langkahnya
tidak akan pernah terhenti dan berhasil membuktikan bahwa langkahnya lebih jauh
daripada yang orang lain kira. (kwd)
Share It On: