Kedubes Inggris Kerjasama Dengan UNESA untuk Program Sister City Surabaya - Liverpool

Universitas
Negeri Surabaya (Unesa) berpartisipasi dalam kerja sama Sister City antara
Pemerintah Kota Surabaya dengan Pemerintah Kota Liverpool, Inggris Raya. Kolaborasi
ini difokuskan pada program edukasi anak-anak inklusi. Sebagai langkah dalam
memperkuat kerja sama ini, perwakilan Kedutaan Besar Inggris untuk Indonesia
dan pimpinan Unesa melakukan pertemuan pada tanggal 28 Juni 2022 di Gedung
Rektorat Kampus Lidah Wetan, Surabaya.
Wakil
Duta Besar Inggris, Rob Venn, menyampaikan bahwa diskusi dan kerja sama ini
berdasarkan komitmen bersama antara pemerintah Inggris dan Indonesia, khususnya
Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Kota Surabaya, dalam meningkatkan
aksesibilitas dan kualitas program inklusi bagi anak-anak. Peran Unesa, yang
memiliki rekam jejak dan komitmen dalam bidang disabilitas, dianggap penting
dalam kolaborasi ini. Diskusi tersebut mencakup penyamaan persepsi, rencana
program, dan arah kerja sama ke depan.
Rektor
Unesa, Profesor Dr. Nurhasan, M.Kes., menyambut baik diskusi dan kerja sama
ini. Baginya, masalah disabilitas adalah bagian dari tanggung jawab Unesa,
sesuai dengan komitmen kampus "Satu Langkah di Depan" sejak awal. Ia
menganggap kolaborasi ini sebagai upaya yang segar untuk meningkatkan kualitas
akses dan layanan inklusi di Indonesia dan dunia. Selain kerja sama dengan
Inggris, Unesa juga bekerja sama dengan negara-negara lain, seperti Kanada dan
Spanyol.
Tak
hanya berfokus pada kerja sama dalam bidang disabilitas, Unesa juga sedang
mengembangkan Unesa Disability Inclusion Metric (UDIM) sebagai parameter
universal untuk mengukur tingkat aksesibilitas penyandang disabilitas di
berbagai lembaga atau organisasi di seluruh dunia. Pengembangan UDIM melibatkan
para ahli, pengguna, dan mitra dari dalam dan luar negeri.
Cak
Hasan, merujuk pada pimpinan Unesa, berharap bahwa kerja sama ini tidak hanya
terbatas pada aspek disabilitas, tetapi juga dapat berkembang ke berbagai
bidang lainnya. Pertemuan tersebut dihadiri oleh beberapa perwakilan dari
Kedutaan Besar Inggris untuk Indonesia dan pihak Unesa, termasuk rektor, wakil
rektor, dekan, Pusat Studi Layanan Disabilitas (PSLD), dan Kementerian Urusan
Internasional (KUI).
Share It On: