UNESA Dan TIM PUI-PT DIC UNESA Gelar Tes Wawancara Jalur Disabilitas, 26 Peserta Disabilitas Ikuti Tes Wawancara.
Pada
Sabtu, 15 Juli 2023, sebanyak 26 peserta TMUBK disabilitas mengikuti ujian
wawancara khusus jalur disabilitas dalam rangka Seleksi Penerimaan Mahasiswa
Baru (SPMB) di Universitas Negeri Surabaya (UNESA). Ujian ini diselenggarakan
di Unit Layanan Anak Berkebutuhan Khusus (ULABK), yang merupakan bagian dari
Tes Masuk UNESA Berbasis Komputer (TMUBK). Selain jalur khusus disabilitas,
UNESA juga menyelenggarakan TMUBK untuk sarjana akademik dan terapan.
Ainur
Rifqi, S.Pd., M.Pd., selaku Kepala Seksi Prestasi dan Jalur Khusus Mahasiswa, Beliau
menjelaskan bahwa waktu pelaksanaannya sama dengan kelompok sarjana lainnya,
dari pendaftaran hingga proses seleksinya. Namun, hanya bagi peserta dengan
disabilitas yang memiliki pengecualian khusus. Seleksi disabilitas disesuaikan
dengan kebutuhan masing-masing peserta. Ujian ini terdiri dari dua tahap, yaitu
tes tulis daring dan luring, serta tes wawancara atau uji keterampilan. Pada
tahap wawancara, terdapat 26 peserta yang berhasil lolos untuk mengikuti proses
seleksi ini.
Untuk
memastikan kelancaran pelaksanaan tes wawancara, UNESA menyiapkan ruang khusus
bagi para penyandang Disabilitas, ruangan dibagi menjadi 3 yakni, ruang untuk
tuna netra, tuna rungu, dan ruang disabilitas gabungan. Proses wawancara
melibatkan tim yang terdiri dari dosen Prodi Pendidikan Luar Biasa (PLB), psikolog,
tim admisi, serta wakil dekan bidang akademik dan kemahasiswaan Fakultas Ilmu
Pendidikan (FIP). Tujuan dari proses wawancara ini adalah untuk memastikan
bahwa prodi yang dipilih oleh para calon mahasiswa sesuai dengan bakat, minat,
dan kemampuan mereka.
Salah
satu peserta ujian wawancara, Khoirul Anam, mengungkapkan rasa gugupnya, namun
tekadnya untuk melanjutkan pendidikan tinggi di UNESA sangat kuat. Meskipun
tahun sebelumnya belum berhasil, Anam tetap berusaha dan berharap bisa diterima
di UNESA. Dia memilih program studi Pendidikan Luar Biasa (PLB) dan Bimbingan
Konseling (BK) sebagai tujuan studinya.
Dwi,
ibu dari Khoirul Anam, mengungkapkan bahwa Anam aktif dalam kegiatan organisasi
keagamaan dan telah berusaha dengan rajin mengikuti les untuk meningkatkan
pengetahuannya. Dengan pengalaman dan usahanya tersebut, Dwi berharap Anam
dapat diterima menjadi mahasiswa di UNESA tahun ini.
Dr. Wagino, M.Pd., selaku Direktur
Disabilitas UNESA, menjelaskan bahwa setiap tahun UNESA menyediakan jalur
khusus untuk penerimaan mahasiswa penyandang disabilitas. Pada tahun ini,
terdapat 26 peserta yang telah mengikuti proses seleksi, dan semuanya berjalan
lancar.
UNESA berkomitmen untuk memberikan akses pendidikan tinggi kepada semua generasi Indonesia, baik seorang peyandang disabilitas maupun yang tidak. Hal ini tercermin dalam upaya UNESA menyediakan jalur penerimaan khusus, fasilitas dan sarana yang ramah disabilitas, pendamping khusus, program khusus, serta beasiswa bagi mahasiswa disabilitas.
Penulis : NG
Editor : Rynnn
Share It On: