Gigih dan Tidak Mudah Menyerah, Kunci Keberhasilan Agus

Mendalami
seni musik bagi Agus Dhyana Putra Atmaja sama halnya dengan menemukan semangat dalam
kehidupannya. Sebab, melalui kegiatan Tarik suara dan seni music, Agus
mendapatkan banyak prestasi. Suaranya yang merdu membuat Agus sering membuat
Agus menyabet juara 1 sampai 3 dalam kategori menyanyi solo di tingkat Provinsi
Bali sejak ia duduk di bangku Sekolah Dasar. Banyaknya prestasi yang diraih
membuat tunanetra kelahiran Bali ini dipercaya menjadi dewan juri dalam
berbagai kegiatan lomba menyanyi solo di Provinsi Bali. Beberapa diantaranya
yaitu menjadi juri pada lomba menyanyi solo Provinsi Bali pada Pagelaran Hari
Disabilitas Internasional pada tahun 2019 dan Hari Kemerdekaan ikatan Pemuda
Disabilitas Netra Bali pada tahun 2021.
Selain menyanyi, ternyata Agus juga pandai dalam menulis. Terbukti, ia
mendapatkan juara mengarang dan bercerita tingkat Provinsi Bali dan mewakili
Provinsi Bali ke Surabaya pada tahun 2010. Kemudian, saat di Surabaya, ia
mendapatkan juara harapan 2 lomba mengarang dan bercerita tingkat nasional pada
tahun yang sama yaitu 2010. Agus juga memiliki pengetahuan umum yang baik. Ia
berhasil memenangkan cerdas cermat IPS tingkat SD seluruh SLB Provinsi Bali
pada tahun 2003. Padahal saat itu, usia Agus dapat dikatakan masih sangat muda,
masih sangat kecil.
Ayah
menjadi sosok yang menginspirasi Agus. Pada suatu hari saat Agus dan Ayahnya
berjalan-jalan bersama, ayahnya menanyai Agus mengenai cita-cita. Seketika Agus
menjawab, “Saya ingin jadi guru, Pak” kemudian ia termenung sesaat. Saat itu
pula ayahnya mulai menyarankan agar Agus berskolah meskipun usianya telah
menginjak 10 tahun. Tinggal di asrama sekolah membuat Agus menangis tiap malam
karena homesick. Di jenjang sekolah inilah awal prestasi Agus bermunculan dan
makin terbentuk.
Perjuangan Agus mendapatkan universitas juga
tidak kalah seru. Ia harus melewati tiga kali tes masuk Unesa. Yang pertama
adalah jalur SNMPTN pada tahun 2011 kemudian belum lolos. Selanjutnya. di tahun yang sama Agus beserta ayah berangkat ke Surabaya untuk mengikuti tes
SPMB 1 di Unesa.
Di tes itu pun Agus kembali harus menelan kekecewaan karena tidak lulus.Agus hampir putus asa. Akan
tetapi
ayahnya kembali memberi semangat untuk mengikuti tes kembali di
SPMB 2 Unesa. Dan perjuangannya membuahkan hasil. Ia
berhasil diterima sebagai mahasiswa Pendidikan Luar Biasa Universitas Negeri
Surabaya.
Setelah lulus dari Unesa, Agus meneruskan
kehidupannya dengan bekerja menjadi guru di SLB Negeri 1 Denpasar, tempatnya
mengenyam pendidikan dulu. Demi bertahan hidup di Kota Denpasar, Agus memanfaatkan keahliannya yakni dengan membuka klinik pijat yang bernama Bali
Usada Refleksi Dan Pijat Urat Syaraf di Kota Denpasar. Selain itu, ia juga mengisi acara-acara
reguler di restoran dengan bernyanyi dan bermusik bersama komunitas tuna netra
yang ada di Bali. Hal ini
dapat ditemukan di Facebook Agus Dhyana Putra Atmaja miliknya. Pengalaman-pengalaman
inilah yang memacu dirinya untuk lebih berprestasi dan
meraih cita-cita.
Saat ini, Agus bekerja sebagai guru PNS di
sekolah tempatnya belajar dulu yaitu SLB Negeri 1 Denpasar sejak Desember 2020.
Menjadi PNS juga salah satu cita-cita Agus yang sekarang telah terwujud. Hal
tersebut juga menjadi Langkah pengabdiannya memberikan kontribusi bagi
sekolahnya dahulu dan bagi masyarakat. Adapun prestasi dan cita-cita yang telah ia raih selama ini menurutnya
tak lepas dari dukungan
kedua orang tua, para saudara-saudara, teman-teman yang selalu support, dan Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberi jalan
terbaikNya. Perjuangan tidak akan
menghianati hasil. (kwd)
Share It On: